Connect with us

Berita

Aliansi Masyarakat Banjar Talela Minta Hasil Tes Tulis Dan Wawancara Dibatalkan

Diterbitkan

||

Aliansi Masyarakat Banjar Talela saat melakukan aksi di depan Kantor Pemkab Sampang. (zyn)
Aliansi Masyarakat Banjar Talela saat melakukan aksi di depan Kantor Pemkab Sampang. (zyn)

Memontum Sampang – Masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Banjar Talela geruduk Kantor Pemkab Sampang, Senin (4/11/2019) pagi, untuk menanyakan terkait transparansi tes tambahan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Kabupaten yakni tes tulis dan wawancara terhadap Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Banjar Talela.

Massa bergerak dari depan kantor DPRD Kabupaten Sampang dengan membawa tulisan yang berisi tuntutan kepada Bupati Sampang. Sesampainya di Depan Kantor Pemkab Sampang, massa disambut oleh Polwan dan Satpol PP cantik dan dilanjutkan dengan membaca asmaul husna secara bersama-sama.

Perwakilan Aliansi Masyarakat Banjar Talela saat bertemu Ketua P2KD Kabupaten di Aula Besar Pemkab Sampang. (zyn)

Perwakilan Aliansi Masyarakat Banjar Talela saat bertemu Ketua P2KD Kabupaten di Aula Besar Pemkab Sampang. (zyn)

Tiga perwakilan aksi dipersilahkan masuk ke Kantor Pemkab Sampang menemui Ketua P2KD Kabupaten yaitu Yuliadi Setiawan untuk berdialog.

Perwakilan Aliansi Masyarakat Banjar Talela, Kholil mengatakan bahwa Tes tulis dan wawancara yang dilaksanakan Rabu (10/10/2019) silam, dianggap ada pengkondisian dan terkesan ditutup-tutupi. Jadi pihaknya meminta agar tes tulis dan wawancara di Banjar Talela dibatalkan dan diulang.

“Kami meminta kepada Bupati Sampang untuk melakukan ujian tes tulis dan wawancara diulang dan dilakukan secara terbuka,” ucapnya di hadapan ketua P2KD Kabupaten.

Selain itu, Kholil meminta agar DPRD Kabupaten Sampang ikut andil dalam melakukan fungsi pengawasan legislatif terkait dengan tes tulis dan wawancara Bacakades Banjar Talela.

“Kami meminta kepada semua pihak terkait untuk ikut andil dan berperan serta melakukan fungsi kontrol,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua P2KD Kabupaten, Yuliadi Setiawan menanggapi tuntutan masyarakat Banjar Talela, mengatakan bahwa sebagaimana ketentuan yang ada, pihaknya tidak mungkin membatalkan hasil pelaksanaan tes tulis dan wawancara. Karena tim independen sudah memberikan hasilnya dan hal itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

“Jadi yang dilakukan selama ini proses tahapan tes tulis dan wawancara bagi kami melihatnya sudah normal dan tidak ada sesuatu yang salah,” pungkasnya.

Ia menambahkan, jika merasa tidak puas terhadap hasil yang dilakukan oleh tim independen. Silahkan bisa menempuh jalur Pengadilan Tata Usaha Negara, apakah tim independen ada permainan atau tidak.

“Tapi kalau kami selaku P2KD Kabupaten dipaksa untuk menghentikan ya tidak bisa karena ketentuannya tidak mengatur seperti itu,” imbuhnya. (zyn/oso)

 

klik untuk berkomentar

Tuliskan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pasien ODP Asal Sampang Meninggal, Tak Sempat Cek Darah dan Rontgen

Diterbitkan

||

oleh

Pasien ODP Asal Sampang Meninggal, Tak Sempat Cek Darah dan Rontgen

Memontum Bangkalan – Salah satu warga Kecamatan Sreseh,Kabupaten Sampang yang baru saja pulang dari Jakarta mengalami penurunan kesadaran dan dirujuk ke RSUD Syamrabu,Bangkalan (20/3/2020). Pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami kejang dan meninggal dunia saat akan menjalani pemeriksaan.

Menurut juru bicara Satgas penanganan virus Corona, Bangkalan, dokter Catur Budi Keswardiono mengatakan pasien meninggal saat petugas sedang menyiapkan Alat Pelindung Diri (ADP) dan hendak dibawa untuk foto rontgen.

“Untuk statusnya masih ODP. Sudah mau rontgen lalu pasien kejang dan meninggal dunia. Meninggal saat petugas masih menyiapkan APD,” terangnya.

Pasien yang baru pulang dari Jakarta itu mengalami penurunan kesehatan dan dibawa ke puskesmas Sreseh. Kemudian pihak puskesmas merujuk ke RSUD Syamrabu untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

“Tiba disini tadi kita lakukan upaya penanganan langsung ke ruang isolasi. Kondisi pasien sudah mengalami penurunan kesadaran,” ujarnya.

Namun pihaknya belum bisa mengindentifikasi penyakit yang dialami oleh pasien tersebut. Sebab, setelah tiba di rumah sakit, belum sempat menjalani pemeriksaan lanjutan dan pasien meninggal dunia.

“Baru hendak di rontgen, belum cek darah, belum ada foto thorax dan pemeriksaan lainnya. Jadi kami masih minim data untuk menyimpulkan penyakit pasien. Sesaknya juga belum tau penyebabnya apa,”imbuhnya.

Dikatakan, dalam penanganan pasien tersebut petugas diwajibkan menangani sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,yakni dengan menggunakan APD lengkap. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keteledoran penularan jika sewaktu-waktu hal terburuk terjadi.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Syamrabu, dr Nunuk Kristiani mengatakan tidak bisa memastikan pasien tersebut positif ataupun negatif. Sebab, sample darah pasien terbatas. Ia berharap, keluarga pasien melakukan pemeriksaan untuk mengetahui paparan dari pasien tersebut.

“Kita gak tau itu positif atau tidak, sebaiknya keluarga yang berinteraksi langsung dengan pasien memeriksakan diri. Dari situ bisa diketahui,” pungkasnya. (Isn/nhs/yan)

 

Lanjutkan Membaca

Berita

Hujan Berangin Kencang, 5 Pohon di Madura Tumbang, Masyarakat Musti Waspada

Diterbitkan

||

oleh

Petugas bersama masyarakat saat mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Torjun. (zyn)
Petugas bersama masyarakat saat mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Torjun. (zyn)

Memontum Sampang – Hujan disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Sampang, Minggu (5/1/2020) siang. Akibatnya banyak pohon tumbang yang menimpa rumah hingga ke jalan raya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, 2 rumah yang tertimpa pohon terletak di Jalan Pahlawan dan Jalan Kenari Kecamatan Sampang.

Petugas saat mengevakuasi pohon tumbang di Taman Wijaya Kusuma. (zyn)

Petugas saat mengevakuasi pohon tumbang di Taman Wijaya Kusuma. (zyn)

Sedangkan untuk pohon tumbang yang menutupi jalan raya terjadi di Jalan Raya Torjun Kecamatan Torjun, Jalan Raya Panggung, Jalan Raya Baruh dan Jalan Raya Imam Bonjol Kecamatan Sampang. Pohon tumbang juga terjadi di Taman Wijaya Kusuma.

Kepala BPBD Kabupaten Sampang Anang Djonaedi mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi 5 titik pohon tumbang yang melintang ke jalan raya dengan jumlah personil 25 orang dibantu oleh Polres Sampang, Kodim 0828/Sampang, Satpol PP Sampang, DLH Sampang dan Linmas.

“Jam 14.00 sampai jam 17.00 kami mengevakuasi 5 titik pohon tumbang yang melintang ke jalan raya, itu yang kita prioritaskan biar arus lalu lintas bisa menjadi lancar,” ucap Anang kepada Memontum.com.

Anang menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja kerusakan rumah. Untuk kerugian materil pihaknya belum mengetahui kerugian materil atas perisitiwa tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan rumah, untuk kerugian materil belum dihitung,” tuturnya.

Saat ditanya mengenai hujan disertai angin kencang yang terjadi di Sampang, Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yaitu ada arus angin dari lautan Cina yang bergeser ke Indonesia dan diprediksi selama 7 hari kedepan.

“Kalau informasi dari BMKG memang ada arus angin dari lautan Cina yang bergeser ke Indonesia dan prediksi BMKG hujan disertai angin kencang ini akan terjadi selama 7 hari kedepan. Mudah-mudahan Sampang tidak terjadi lagi,” harapnya.

Kemudian, Anang menghimbau kepada masyarakat agar waspada apabila terjadi angin kencang. Jauhi dan jangan berteduh di pohon saat terjadi angin kencang.

Kita meminta masyarakat untuk mewaspadai pada saat hujan dan angin kencang jangan berteduh dibawah pohon, mencari aja di daerah dekat rumah yang penting jangan di bawah pohon,” himbaunya. (zyn/oso)

 

Lanjutkan Membaca

Berita

Tidak Ada Pengamanan Khusus, Satlantas Polres Sampang Himbau Tidak Melakukan Konvoi

Diterbitkan

||

oleh

Kasatlantas Polres Sampang AKP Anita Kurdi. (zyn)
Kasatlantas Polres Sampang AKP Anita Kurdi. (zyn)

Memontum Sampang – Satuan lulu lintas (Satlantas) Polres Sampang tidak memberlakukan pengamanan lalu lintas secara khusus pada malam pergantian tahun baru di Sampang.

Hal itu disampaikan Kasatlantas Polres Sampang, AKP Anita Kurdi yang mengatakan bahwa tidak ada pengalihan arus. Pihaknya hanya melakukan pengamanan biasa untuk mengantisipasi adanya konvoi.

“Tidak ada pengalihan arus, cuma kita pengamanan biasa aja. Biasanya kan ada konvoi konvoi itu,” ujar Anita kepada Memontum.com, Selasa (31/12/2019) pagi.

Anita menghimbau agat tidak ada aktivitas konvoi pada malam pergantian tahun baru. Akan tetapi, pihaknya juga tidak melarang sepanjang tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Kami harapkan tidak ada konvoi. Sepanjang tidak mengganggu arus lalu lintas tidak ada penindakan, kecuali knalpot brong kami tilang,” harapnya.

Kemudian, Anita menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya penindakan terhadap pengguna kendaraan bermotor yang berknalpot brong.

“Kemarin-kemarin sudah kami lakukan upaya penindakan dan hasilnya agak lumayan,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah akan dilakukan penyisiran pada malam pergantian tahun baru terhadap kendaraan yang berknalpot brong. Ia mengatakan tidak akan dilakukan penyisiran, tetapi yang kasat mata seperti halnya balap liar akan ditindak langsung.

“Untuk nanti malam tidak akan dilakukan penyisiran. Tapi yang kasat mata, seperti halnya balap liar tetap kita tindak langsung,” tutupnya. (zyn/oso)

 

Lanjutkan Membaca

Terpopuler