Pemerintahan

Harga Jadi Sebab Merosotnya Produksi Garam

Diterbitkan

-

Petani garam saat panen di Desa Aeng Sareh Kecamatan Sampang. (zyn)

Memontum Sampang – Produksi garam di Sampang pada tahun 2019 alami penurunan, hal itu disebabkan oleh merosotnya harga garam di petani garam.

Meski mencapai target produksi di angka 285 ribu ton, namun produksi garam menurun dibandingkan pada tahun 2018. Terlihat pada tahun 2018 produksi garam mencapai 344 ribu ton, sedangkan pada tahun 2019 merosot ke angka 314 ribu ton.

Penyebab menurunnya produksi garam di Sampang disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budidaya, Dinas Perikanan Kabupaten Sampang, Moh Mahfud mengatakan, produksi garam tahun 2019 menurun hingga 35.000 ton yang disebabkan oleh motivasi para petani untuk menentukan jadwal panen yang sesuai dengan standartnya.

“Untuk produksi garam tahun ini berkurang sekitar 35.000 ton dari tahun sebelumnya. Itu disebabkan karena harga jual garam di Sampang musim ini murah, sehingga petani malas untuk cepat memanen garamnya,” ujarnya kepada Memontum.com, Kamis (26/12/2019) pagi.

Advertisement

Mahfud menuturkan, untuk musim sebelumnya harga garam cukup tinggi, berbeda dengan tahun ini hanya Rp 250.000 per ton. Jadi para petani malas untuk memanen. Yang biasanya 7 sampai 12 hari sekali, untuk saat ini bisa mencapai 20 hari sekali.

“Pada musim sebelumnya saat kondisi harga garam tinggi, para petani untuk memanen garam hanya membutuhkan waktu 7 sampai 12 hari sekali. Namun, saat harga garam menjadi murah para petani menjadi malas untuk memanen, sehingga untuk memanen garam bisa mencapai 20 hari,” tutur Mahfud. (zyn/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas